Selasa, 16 Oktober 2012

metamorphosa : memang agak berat

where is the edge?
where
is
the
edge
?
memang rada berat sih rasanya untuk memulai hal baru. kita terlalu tenggelam dalam rutinitas yang lama. terlalu terlena dengan kesibukan yang lama. dan kita sudah terlanjur cinta pada kebiasaan kita yang lama. untuk meninggalkan semua itu dan memulai sesuatu yang baru pasti adalah sebuah PERJUANGAN. terkadang kita lebih memilih untuk menanyakan ujungnya. kapan selesainya? di mana ujungnya? kok lama banget sih? ngebosenin.

kebanyakan kita mengeluh untuk sesuatu yang tidak bisa kita lakukan dengan baik, atau tepatnya dengan sesuatu yang tidak pernah niat kita jalani. kita ingin sesuatu yang tidak kita sukai itu cepat selesai. padahal dengan sesuatu yang kita sukai kita begitu menikmati dan tidak ingin cepat selesai. egois yah kita. diskriminatif dengan keadaan.

kenapa tidak coba melihat sisi positif dari setiap apa yang terjadi pada kita? kenapa tidak coba dinikmati? kita juga perlu adil dong dengan hidup kita? kalo kita mau diperlakukan dengan adil, kenapa tidak memulai dari diri sendiri? memang rada berat sih, tapi coba lah kita tahu diri. semaunya. di dunia ini diciptakan untuk kita. untuk kita syukuri.

coba melihat ke arah lain dimana kebahagiaan-kebahagiaan diam-diam berdampingan dengan cerita-cerita yang penuh luka. di mana hidup kita tidak selalu kelabu? kenapa tidak coba menjadi pribadi yang ringan? karena tangan kita berpengaruh pada cerita yang kita jalani.

pacar baru?
apa yang kalian pikirkan tentang move on?  bentar, saya kepingin ketawa dulu. ehm.oke. saya sudah putus dengan mantan sekitar hampir satutahun dua bulan yang lalu. tapi saya belum juga punya pacar baru. tunggu. ini bukan promosi, tapi semacam yaaa menghibur diri.

*laugh*

di mana mantan pacar?
mungkin di hati saya, mungkin di kolong mja, mungkin di bawah piring makan, di dalam botol minum. 

*laugh*

saya seorang karyawati, cuma berpendidikan sampai lulus sekolah menengah. dari keluarga biasa saja yang biasa saja. sedangkan mantan pacar saya, seorang mahasiswa IT, berkuliah, bebas dan dari keluarga berada. di sini saya kurang yakin dengan semboyan bhinneka tunggal ika. karena kita berbeda, dan kita tidak bisa bersatu. padahal kita warga negara indonesia asli. *laugh*

mungkin saya belum move on ya? ah, move on kan nggak harus punya pacar baru? yang penting saya sudah pindah. nggak stuck di sana. tempat di mana pertama kali saya ditinggalkan. dari situ saya belajar tentang bagaimana saya harus berjalan sendiri. meyakinkan diri sendiri untuk setiap keputusan yang saya ambil. dulu, waktu saya masih menjalin hubungan dia, saya selalu meminta saran dia. tapi sekarang saya harus bisa sendiri, harus bisa mandiri. cerita hidup saya sudah berubah. jadi pola pikir saya pun harus berubah. nggak mau lah saya kejar-kejaran sama takdir. saya lari ke depan tapi mata saya di belakang. kan nggak lucu?

*laugh*

saya tidak takut ataupun khawatir kalo mantan pacar saya dekat dengan cewek lain, bepacaran, bahkan nanti kalo dia menikah pun saya tidak terlalu khawatir. biar saja dia belajar dengan hidupnya sendiri. meskipun nggak sama saya. ya, itu cerita hidupnya. saya akan fokus dengan cerita hidup saya. saya tidak mau membebani diri saya dengan mengeluh, kenapa dia pergi dengannya? atau, kenapa semau ini terjadi?

saya percaya, banyak hal yang lebih penting yang harus saya pikirkan. bukan sekedarcerita masa lalu. yang kian hari kian jauh. kian berat. nanti saya jadi susah buat jalan. *laugh*

memang agak berat, tapi nggak apa-apa kalo mau maju duluan. *smile*
puk puk puk

yang penting dekat ayah ibu,
yang penting bisa tau
rasanya bebas tekanan kerjaanku,
yang penting dekat ayah ibu,
meski sederhana hidupku,
yang penting dekat ayah ibu,
nggak peduli mantan mau punya pacar baru

*big grin*